Makna Dalam sila-sila dalam pancasila
Simbol
bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu :
Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Dengan Perisai hitam dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Buddha, Hindu, Kristen, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
Sedangkan latar berwarna hitam menunjukkan warna alam dan mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah adalah sumber dari segalanya
Sila kedua
Rantai
melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu :
Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab.
Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain yang saling membantu dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Sila ke Tiga
Pohon beringin
melambangkan sila ketiga, yaitu
Persatuan Indonesia.
Pohon
beringin (Ficus benjamina) melambangkan pohon besar yang bisa
digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini
mewakili Negara Indonesia yang menjadi tempat berteduh semua rakyat Indonesia.
Pohon beringin juga memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal
ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
Sila keempat
Kepala banteng
melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu
Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
Kepala banteng melambangkan
hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang
harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
dimana pengambilan
keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan dan gotong royong
merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri bangsa Indonesia
Padi dan kapas
melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu
Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
Padi dan kapas dapat
mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan pokok
semua masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. ini
mencerminkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial antara
satu dan yang lainnya, dalam hal ini (persamaan sosial) sebagai syarat
utama untuk mencapai kemakmuran. Hal itu sesuai dengan tujuan utama dari sila
kelima.
No comments:
Post a Comment